Monday, January 12, 2015

[Book Review] SHIFT by Kim Curran

photograph by me
Title : SHIFT
Writer : Kim Curran
Translator : Indriani Grantika
Publisher : Grantika Publishing
Format : Paperback, 359 pages
Source : Free from publisher
Publishing date : April 2014
Edition Language : Indonesia
Genre : Science Fiction, Young Adult
Read on January, 6th 2015
My rating : 3.5 of 5
Series : SHIFT #1

Setelah tanpa sengaja menggunakan kekuatan yang tanpa dia sadari dimilikinya untuk mengubah kenyataan, Scott Tyler baru menyadari bahwa dirinya adalah seorang Pengalih—seseorang yang memiliki kemampuan untuk membatalkan segala keputusan yang telah dijalaninya, dan secara otomatis membangun versi kenyataan baru yang dapat mengubah keadaan saat ini hanya dengan kekuatan pikiran. 
Mulanya, Scott mengira kemampuannya itu adalah hal luar biasa yang akan membuat kehidupannya menjadi menyenangkan. Namun seiring waktu berlalu, dia menyadari ada konsekuensi yang mengiringi setiap pembatalan keputusan. Konsekuensi buruk yang tidak bisa diprediksi. Hidupnya menjadi kacau balau dan seseorang yang disayanginya tewas hanya karena dia membatalkan satu keputusan di masa lalunya. Dan yang lebih buruk lagi, belakangan dia menyadari keberadaan sebuah kelompok yang ingin merebut kekuatan para Pengalih dengan cara sadis. 
Dalam dunia di mana segala sesuatunya dapat diubah dengan pikiran semata, Scott harus berhati-hati dengan setiap keputusan yang diambilnya.

"Kau seorang Pengalih, Scott. Seseorang yang menurutku bisa kau sebut memiliki kemampuan istimewa." Aku mendengus tertawa lalu kembali bersandar di sofa. "Jadi aku bisa terbang? Tak kasat mata?" hal. 35.
       Scott Tyler, remaja berusia 16 tahun yang mengira masa remajanya akan biasa-biasa saja, atau bahkan lebih buruk dengan titel yang disandangnya sebagai Si Anak Pengecut. Hingga akhirnya,
Scott merasa inilah waktunya untuk unjuk gigi didepan teman-teman yang selalu mencemoohnya dan tentu saja untuk menarik perhatian seorang gadis. Scott memberanikan diri untuk menerima tantangan temannya untuk memanjat tiang listrik  (How stupid is that!). Pertunjukkan bodohnya itu, secara tidak sengaja menguak misteri tentang dirinya sendiri. Yap....Scott Tyler bukan hanya remaja biasa, dia seorang Shifter a.k.a Pengalih. Yang berarti, dia dapat mengalihkan kenyataan atau dengan kata lain, dia dapat membatalkan setiap keputusan yang dia ambil....Still dont get it? Begini, misalnya dihadapan kita ditawarkan dua pilihan yang kita tidak tau apa akibat dari masing-masing pilihan, seandainya kita mempunyai kekuatan Pengalih ini, maka kita akan leluasa memilih, jika pilihan A akan berakibat buruk, kita tinggal membatalkan pilihan kita dan memilih pilihan yang lain. Semudah menekan tombol ctrl + Z di komputer.
credit : jmgdesign
   “Just when you think you’re in control, just when you think you’re the master of your own destiny, fate comes along and reminds you that you are her bitch.”
     Walaupun kedengarannya menjadi seorang Pengalih adalah sesuatu yang sangat istimewa dan hebat, namun tentu saja selalu ada batasan dan aturan. Seperti, Pengalih hanya bisa mengubah kenyataan masing-masing, artinya Pengalih hanya bisa membatalkan keputusannya sendiri, dan karenanya hanya bisa mempengaruhi peristiwa dalam hidupnya sendiri, selain itu juga kemampuan sebagai Pengalih biasanya hanya dimiliki pada anak-anak hingga remaja, seiring bertambahnya usia maka kemampuan sebagai Pengalih akan memudar bahkan hilang yang disebut dengan Entropi. Sayangnya, belum sempat Scott memahami seluruh kekuatannya, kenyataan-kenyataan yang baru ini menuntunnya ke masalah-masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. 
Menurut saya, buku ini memberikan paket komplit untuk apa yang bisa kamu harapkan ada di sebuah novel fiksi ilmiah. Alur yang menegangkan yang membuat pembaca penasaran, dan disertai informasi ilmiah yang dapat menambah pengetahuan pembacanya. Saya suka bagian yang menyinggung fisika kuantum, percobaan celah ganda, hypnic jerk hingga lelucon Schrödinger’s Cat
Sayangnya, jika membicarakan novel terjemahan, selain cerita yang hebat harus didukung dengan terjemahan yang bagus pula. Di buku ini, untuk bab-bab pertama, saya menemui kesulitan memahami maksud beberapa kalimat, menurut saya terjemahannya masih kaku. Untungnya, dari tengah-tengah hingga ke akhir bab, terjemahan bisa dianggap bagus dan penempatan kalimat mulai luwes. Jadi, jika ditanya apakah saya akan melanjutkan membaca buku kedua?Absolutely! dan jika ditanya apakah saya akan membaca terjemahan buku kedua?Obviously.
Seperti perpaduan film Jumper dan Butterfly Effect - Goodreads
Seperti video game yang seru - Amazon
Pecinta fiksi ilmiah dan siapa pun yang ingin mencicipi teori fisika.
PROLOG
Luangkan waktumu dan coba pikirkan semua keputusan yang pernah kau ambil dalam hidupmu. Semua keputusan sepele, seperti kaus kaki mana yang mau kau pakai suatu pagi. Pilihanmu kaus kaki biru yang jempolnya sudah berlubang, atau kaus kaki pemberian nenekmu yang ada gambar tokoh kartun pada tumitnya - yang diam-diam amat kau sukai tapi bisa membuatmu jadi sasaran empuk jagoan di sekolah kalau ada yang melihatnya? Selain itu, ada juga keputusan-keputusan penting lain yang menentukan nasib, misalnya, lebih baik melanjutkan ke universitas atau tidak? Atau sebaiknya mengajak gadis yang kau taksir ke bioskop atau tidak? Meskipun kau nyaris yakin gadis itu bakal terang-terangan menertawakanmu. Ingatkah kau saat memilih untuk berjalan kaki saja bukannya naik bus dan kau akhirnya basah kuyup terguyur hujan es dan ibumu marah bukan main karena kau membuat sepatu barumu rusak? Atau saat kau menaruh bantal yang bunyi begitu diduduki di bangku Sharon Connor dan semua anak tertawa terpingkal-pingkal karenanya sampai dia berlari ke luar kelas sambil menangis dan kau jadi ingin menangis juga?
Coba kau pikirkan semua hal penting yang tak bisa diubah dalam hidupmu. Semua keputusan yang menuntunmu ke keadaan yang kau jalani sekarang ini. Apa jadinya kalau semua keputusan itu bisa kau ubah? Apa yang akan kau lakukan kalau semua keputusan yang pernah kau ambil bisa kau batalkan? Jawabannya tentu saja batalkan semua kesalahan. Pasti begitu,kan?
Heroes (We could be) - Alesso ft. Tove Lo
Happy reading fellas!

No comments:

Post a Comment

Free Speech is Human Right! Speak up! Voice your opinion below. XO